Pada Kamis, 20 Maret 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal menggelar Coaching Clinic Program Kampung Iklim (ProKlim) SRN PPI di Kantor Kepala Desa Lebaksiu Kidul. Acara dimulai pukul 10.00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah peserta yang terdiri dari Pokja 3, Pokja 4, Pemerintah Desa, BPD, Penyuluh Pertanian Kecamatan, Bidan Desa, Kader Desa, BUMDes, RW, dan Karang Taruna.
Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai ProKlim dan teknis pelaksanaannya di desa. Ibu Sobiroh, S.P., sebagai pembicara utama, menyampaikan gambaran umum tentang ProKlim yang merupakan program nasional untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
ProKlim terbagi menjadi dua jenis:
- ProKlim Wilayah Administrasi – Program ini dijalankan dalam wilayah yang memiliki struktur administratif, seperti desa atau kecamatan, di mana masyarakat dan pemerintah bekerja sama untuk melakukan tindakan adaptasi dan mitigasi iklim di wilayah tersebut.
- ProKlim Komunitas – Berbeda dengan wilayah administrasi, ProKlim Komunitas berfokus pada kelompok atau komunitas tertentu yang memiliki kesadaran dan inisiatif untuk melaksanakan kegiatan adaptasi dan mitigasi di lingkungan mereka, terlepas dari batas wilayah administratif.
Ibu Sobiroh menjelaskan bahwa wilayah yang ingin masuk ke dalam ProKlim harus memenuhi beberapa faktor kunci, yaitu adanya upaya untuk melakukan kegiatan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
Adaptasi adalah upaya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan iklim yang sudah dan akan terjadi, misalnya dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan, diversifikasi tanaman, atau pengelolaan air yang efisien. Mitigasi adalah upaya mengendalikan dan mengurangi risiko perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca, seperti melalui penghijauan, pengelolaan sampah yang baik, dan penggunaan energi terbarukan.
Selain itu, kelembagaan yang dijadikan induk dari ProKlim juga harus memiliki potensi dalam melaksanakan kegiatan adaptasi dan mitigasi, minimal sudah berjalan selama dua tahun. Tujuan utama dari ProKlim adalah mendorong masyarakat untuk mampu beradaptasi dengan iklim yang berubah serta melakukan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim.
Setelah Ibu Sobiroh menyampaikan materinya, acara dilanjutkan dengan penjelasan teknis oleh Mas Ruri yang memaparkan cara pengisian Sistem Pelaporan Nasional (SPN) terkait kegiatan ProKlim. SPN menjadi salah satu instrumen penting untuk memonitor dan mengevaluasi keberhasilan program ini di setiap wilayah.
Muhammad farkhan
01 Februari 2025 12:58:49
Semoga dengan sistem pemilihan RT RW yang baru akan melahirkan sosok pak RT dan pak RW yang merakyat,...